Selamatkan Jakarta dari Sampah Plastik, Selamatkan Energi Kita

Tidak bisa dipungkiri, semakin hari Jakarta semakin dipenuhi dengan sampah plastik. Ya, setiap elemen masyarakat pasti menggunakannya setiap hari. Hal ini menyebabkan sampah di Jakarta semakin tidak terurai. Sampah-sampah plastik memenuhi sungai-sungai, selokan, situ, jalan-jalan, trotoar, pasar, bahkan di laut. Volume sampah di Jakarta sekitar 6000-6500 ton per hari. Bayangkan, jika dalam sebulan ada berapa ton? Dan dalam setahun, mungkin Jakarta akan menjadi lautan sampah jika masalah ini tidak segera ditangani secara serius.
Mustahil jika kita mencegah atau  mengurangi  penggunaan plastik. Hampir 90% benda yang kita pakai atau konsumsi menggunakan bahan plastik, dari kabel listrik, kemasan makanan dan minuman, hingga peralatan rumah tangga lainnya. Manusia tidak bisa hidup tanpa plastik.
Harus ada cara lain untuk menanggulangi penumpukkan sampah plastik ini. Salah satunya dengan membuat sampah plastik itu memiliki nilai lebih di mata masyarakat, sehingga mereka enggan membuangnya sembarangan.
Salah satu cara alternatif adalah mengolah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM) dan gas. Cara ini merupakan pemanfaatan plastik sebagai sumber energi alternatif dalam penghematan energi. Selain itu, juga sebagai langkah menjaga lingkungan dari dampak sampah plastik. Dengan teknologi Catalyctic Pyrolisis atau Thermal Depolymerization, plastik dapat diolah menjadi minyak olahan plastik yang mutunya tidak kalah dengan BBM yang ada di pasaran. Setiap satuan berat plastik dapat menghasilkan 70% minyak, 16% gas, 6% carbon solid,dan 8% air. Bayangkan jika 6500 ton sampah plastik di Jakarta per harinya diolah menjadi BBM maka akan dihasilkan kira-kira 4550 ton minyak olahan dan 1040 ton gas olahan. Minyak dan gas olahan ini nantinya dapat digunakan sebagai bahan bakar diesel, boiler, kendaraan bermotor, sumber minyak mentah untuk kilang minyak, LPG dan sebagainya.
Untuk mengolah berton-ton sampah plastik tersebut diperlukan peralatan yang jumlahnya banyak dan besar, Pemda DKI harus serius dan memprioritaskan penyelesaian masalah ini. Pemda DKI harus membangun banyak tempat-tempat pengolahan sampah plastik menjadi BBM dan gas yang menyebar di seluruh wilayah Jakarta. Pembangunan tempat-tempat pengolahan sampah plastik juga harus disertai dengan pembangunan pos-pos pembelian sampah plastik yang melayani masyarakat yang akan menjual sampah plastik.
Jika sudah tersedia banyak tempat pengolahan plastik, maka bagaimana cara mencegah masyarakat membuang sampah plastik sembarangan?. Kiranya perlu suatu pembudayaan yang mengajak masyarakat untuk mengumpulkan sampah plastik. Hal ini sulit dilakukan jika pembudayaan mengumpulkan sampah pastik hanya didengungkan dengan himbauan semata. Harus ada stimulus-stimulus yang menarik, sehingga masyarakat akan merasa sayang jika membuang sampah plastik sembarangan, dan lebih baik mengumpulkannya lalu menjualnya.
Stimulus-stimulus ini dapat berupa layanan publik atau hadiah/penghargaan atau hal-hal lain yang membuat masyarakat tertarik untuk mengumpulkan plastik lalu menjualnya ke pos pembelian sampah plastik. Ya, setidak-tidaknya dimulai dari mengumpulkan sampah plastik milik diri sendiri. Beberapa stimulus yang dapat diberikan adalah membeli sampah-sampah plastik itu dengan harga tinggi, atau misalnya setiap 5 kg sampah plastik dapat ditukar tiket nonton gratis di bioskop, atau voucher belanja di supermarket, mall dan toko tertentu, tiket naik bus Transjakarta, tiket wisata gratis, dan masih banyak lagi stimulus yang dapat diberikan. Dalam hal memperbanyak variasi stimulus, Pemda DKI harus bekerja sama dengan berbagai perusahan atau pelaku bisnis yang bersangkutan.
Jika cara-cara itu berjalan dengan baik, masalah sampah di Jakarta sedikit demi sedikit akan terurai, lingkungan Jakarta secara bertahap akan terbebas dari banyaknya sampah plastik yang tersebar dan menumpuk dimana-mana. Dan yang lebih penting lagi adalah sampah-sampah plastik itu dapat kita manfaatkan sebagai sumber energi alternatif daripada sampah tersebut hanya terbuang sia-sia. Ayo bergerak sekarang, selamatkan Jakarta dari sampah plastik! Singkirkan sampahnya, manfaatkan energinya!