PENILAIAN AUTENTIK

Hello guys, apa kabar hari ini? Semoga selalu dalam kesehatan dan kebahagiaan. Anyway, tentunya kalian sudah tahu kan tentang kurikulum baru yaitu kurikulum 2013 yang sudah berjalan selama satu semester lebih dan sekarang memasuki semester kedua sejak diberlakukannya? 

Ngomong-ngomong soal kurikulum 2013 guys, banyak banget perubahan di dalamnya dari kurikulum sebelumnya yaitu KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Dari SK (Standar Kompetensi) menjadi KI (Kompetensi Inti), muatannya, munculnya mapel wajib dan peminatan, dll. Yang lebih membedakan lagi adalah penilaian pembelajaranya, dalam kurikulum baru ini guru diharuskan menggunakan penilaian autentik (ada yang menyebut “otentik”, ini tidak baku). Tentunya banyak guru yang belum begitu paham dengan penilaian autentik ini. Baiklah saya hanya ingin membagi apa yang saya dapat dari membaca buku tentang penilaian autentik ini. Let’s go ahead!

Apa itu Penilaian Autentik?

Ada beberapa definisi tentang penilaian autentik dari beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut.
Suatu bentuk penilaian di mana siswa diminta untuk melakukan tugas-tugas dunia nyata yang menunjukkan aplikasi bermakna dari pengetahuan penting dan keterampilan – Jhon Mueller
“… Masalah menarik dan layak atau pertanyaan penting, di mana siswa harus menggunakan pengetahuan untuk pertunjukan busana efektif dan kreatif. Tugas-tugas yang baik replika atau analog dengan jenis-jenis masalah yang dihadapi oleh warga negara dewasa dan konsumen atau profesional di lapangan . “- Grant Wiggins – (Wiggins, 1993, hal 229).
“Penilaian Kinerja menyerukan ujian untuk menunjukkan keterampilan khusus dan kompetensi, yaitu, untuk menerapkan keterampilan dan pengetahuan yang mereka telah kuasai.” – Richard J. Stiggins – (Stiggins, 1987, hlm 34).
Penilaian autentik menantang para siswa untuk menerapkan informasi dan keterampilan akademik baru dalam situasi nyata untuk tujuan tertentu.
Penilaian autentik berfokus pada tujuan, melibatkan pembelajaran secara langsung, mengharuskan membangun keterkaitan dan kerja sama, dan menanamkan tingkat berpikir yang lebih tinggi.
Penilaian autentik mengajak para siswa untuk menggunakan pengetahuan akademik dalam konteks dunia nyata untuk tujuan yang bermakna.
Selain itu, penilaian autentik menjadikan siswa berminat dengan menghubungkan mata pelajaran akademik dengan dunia nyata dengan cara yang bermakna.

Apa Keuntungan Penilaian Autentik bagi Siswa?

Penilaian autentik meningkatkan pembelajaran dalam banyak hal, diantaranya:
  1. Mengungkapkan secara total seberapa baik pemahaman materi akademik mereka.
  2. Mengungkapkan dan memperkuat penguasaan kompetensi mereka seperti mengumpulkan informasi, menggunakan sumber daya, menangani teknologi, dan berpikir sistematis.
  3. Menghubungkan pembelajaran dengan pengalaman mereka sendiri, dunia mereka, dan masyarakat luas.
  4. Mempertajam keahlian berpikir dalam tingkatan yang lebih tinggi saat mereka menganalisis, memadukan, mengidentifikasi masalah, menciptakan solusi, dan mengikuti hubungan sebab-akibat.
  5. Menrima tanggung jawab dan membuat pilihan.
  6. Berhubungan dan bekerja sama dengan orang lain dalam mengerjakan tugas.
  7. Belajar mengevaluasi tingkat prestasi sendiri (Newmann & Wehlage, 1993 dalam Elaine B. Johnson, 2002).

Apa Saja yang Termasuk Penilaian Autentik?

Pada umumnya para pendidik mengenali empat jenis penilaian autentik, yaitu: portofolio, pengukuran kinerja atau pertunjukkan / demonstrasi, projek, dan jawaban tertulis lengkap. 
Cukup sekian ya guys, semoga artikel tentang penilaian autentik ini bermanfaat.
DaPus: Johnson, Elaine B.. 2011. Contextual Teaching Learning ed. Bahasa Indonesia cetakan III. Bandung: Penerbit Kaifa.